Home » , » Pura

Pura

Written By Unknown on Selasa, 01 April 2014 | 02.50

Canang Sari - Pada artikel hari ini kenapa saya ambil judul pura, karna kita sebagai umat hindu barangkali banyak yang belum mengetahui apa pengertian dari Pura tersebut. Pengertian dari pura saya ambil dari (sumber : buku mengenal Pura Sad Kahyangan & Kahyangan Jagat, Penerbit Pustaka Bali Post).



sada daridrairapi hi cakyam praptum naradhipa
tirthabhigamanam punyam yajnerapi vicisyate,

apan mangke kottamaning tirthayatra, atyanta pawitra,
lwih sangkeng kapawaning yajna,
wenang ulahaena ring daridra

Sarasamuccaya 279

Sebab keutamaan tirthayatra itu amat suci, lebih utama daripada pensucian dengan yajna; tirthayatra (kunjungan ketempat-tempat suci) dapat dilakukan oleh si miskin


Mengacu pada bunyi sloka dalam kitab sarasamuccaya di atas, maka kita mesti bersyukur, bahwa umat Hindu di negeri ini sudah mendapatkan kemudahan (bahkan mungkin dimanjakan) untuk melaksanakan tirthayatra. Betapa tidak. Di negeri ini, sejumlah pura terutama pura-pura besar: Sad Kahyangan dan Dang Kahyangan, sudah ditata dan diperindah sedemikian rupa, sehingga apa yang kita butuhkan dalam melakukan sadhana atau pendakian spiritual, bisa terpenuhi.

Di Bali, pura juga disebut Kahyangan atau Parhyangan. Sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu, fungsi pura yakni sebagai tempat memuja Hyang Widhi Wasa dalam segala Prabawa (manifestasi-NYA) dan Atma Sidha Dewata (roh suci leluhur). Di Bali, pura dikelompok-kelompokan dengan tujuan meningkatkan pengertian dan kesadaran umat terhadappura sebagai tempat suci dan menghindari adanya salah tafsir bahwa dengan adanya banyak palinggih di suatu pura, agama hindu dianggap polytheistic.

Adapun dasar pengelompokan pura di bali, yakni : tattwa Agama Hindu yang berpokok pangkal pada konsepsi ketuhanan : "Ekam Sat Wipra Bahudha Vadanti" (hanya satu Tuhan Yang Maha Esa orang yang arif bijaksana menyebutkan dengan banyak nama), "Brahman Atman Aikhyam" (Brahman dan Atman hakikatnya manunggal). Selain itu berdasarkan pada prabawa Hyang Widhi Wasa dan atau Atma Sidha Dewata yang dipuja di pura tersebut. Juga didasarkan pada panyiwi pura tersebut dan warga (clan).

Berdasarkan fungsinya, Pura di Bali digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
  1. Pura Jagat yaitu pura yang berfungsi sebagai tempat sui untuk memuja Hyang Widhi Wasa dalam segala Prabawa -NYA (manifestasi-NYA)
  2. Pura Kawitan yaitu pura yang berfungsi sebagai tempat suci untuk memuja Atma Sidha Dewata (Roh Suci Leluhur
Berdasarkan karakteristiknya, pura di bali digolongkan menjadi empat kelompok yaitu :
  1. Pura Kahyangan Jagat yaitu pura tempat pemujaan Hyang Widhi Wasa dalam segala Prabawa-Nya (manifestasi-NYA) seperti pura Sad Kahyangan dan Pura Jagat lainnya
  2. Pura Kahyangan Desa (territorial) yaitu yang disungsung oleh desa adat
  3. Pura Swagina (Pura Fungsional) yaitu pura yang penyiwinya terikat oleh ikatan swaginanya (kekaryaannya) yang mempunyai profesi sama dalam sistem mata pencaharian hidup seperti pura subak, pura melanting, dan yang sejenisnya
  4. Pura Kawitan yaitu pura yang penyiwinya ditentuan oleh ikatan "wit" atau leluhur berdasarkan garis kelahiran (genealogies), seperti Sanggah/Merajan, Pretiwi, Ibu, Panti, Dadia, Batur, Penataran Dadia, Dalem Dadia, Pedharman dan yang sejenisnya.
selain kelompok pura yang mempunyai fungsi dan karakterisasi seperti tersebut di atas, terdapat pula pura yang berfungsi disamping untuk memuja Hyang Widhi Wasa/Prabawa-NYA juga berfungsi untuk memuja Atma Sidha Dewata (Roh Suci Leluhur). Palinggih penyawangan yang terdapat di kantor-kantor, sekolah-sekolah, dan sejenis dengan itu dapat dikelompokan ke dalam kelompok Pura Jagat/Umum karena sebagai tempat pemujaan Prabawa tertentu dan Hyang Widhi Wasa.



Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Agtra Souvenir | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Canang Sari - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger